1) Perkembangan
data base yang ada di indonesia
Metrotvnews.com, Yogyakarta: Pengelolaan
database di Indonesia hingga saat
ini belum maksimal sehingga secara tidak langsung berpengaruh pada lemahnya
interkoneksi data yang ada, kata Rektor Universitas Islam Indonesia Yogyakarta
Edy Suandi Hamid. "Kondisi itu tidak hanya menjadi persoalan yang dihadapi
bidang industri, tetapi juga oleh institusi pendidikan tinggi di
Indonesia," kata Edy di Yogyakarta, Senin (8/10), terkait pertemuannya
dengan pimpinan Thesys Group Hungaria beberapa waktu lalu.
Menurutnya, Universitas Islam Indonesia (UII) sepakat menjalin kerja sama dengan Thesys Group. UII akan menjadi lembaga pendidikan tinggi pertama dalam implementasi kerja sama yang diinisiasi oleh Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta (Aptisi) dan Thesys Group. "Kerja sama yang dilakukan oleh kedua lembaga tersebut juga akan memperoleh perhatian dari pemerintah Indonesia dan Hungaria," kata Edy yang juga Ketua Umum Aptisi.
Ia mengatakan lingkup kerja sama yang akan dilakukan di antaranya penyediaan koneksi antara universitas dalam satu jaringan, membangun sistem CRM bersama universitas yang telah terhubung, menciptakan database pendidikan tinggi, dan peramalan indikator akademik berdasarkan database yang telah dibangun. "Thesys Group merupakan sebuah kelompok perusahaan yang bergerak dalam bidang pengumpulan data, simulasi, analisis geo-informasi, dan perkembangan teknologi informasi. Kelompok perusahaan itu telah menciptakan filosofi baru yang dilatarbelakangi oleh terjalinnya kerja sama yang erat antardaerah bisnis," katanya.
Menurutnya, kelompok perushaaan itu mengkonversi sumber ekspansif data ke bentuk yang mudah dipahami dan memberikan kesempatan kepada klien dalam menyesuaikan kedua metode dan output dengan kebutuhan mereka pada waktu yang sama. "Mereka memberikan solusi menangani data yang kompleks selama lima tahun terakhir dengan mengembangkan metode canggih, software, dan layanan untuk menangani kebutuhan spesifik dari sektor farmasi, perbankan, dan telekomunikasi, untuk memperoleh pemahaman yang mendalam mengenai sifat bisnis yang dilakukan," katanya.(Ant/RZY)
Menurutnya, Universitas Islam Indonesia (UII) sepakat menjalin kerja sama dengan Thesys Group. UII akan menjadi lembaga pendidikan tinggi pertama dalam implementasi kerja sama yang diinisiasi oleh Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta (Aptisi) dan Thesys Group. "Kerja sama yang dilakukan oleh kedua lembaga tersebut juga akan memperoleh perhatian dari pemerintah Indonesia dan Hungaria," kata Edy yang juga Ketua Umum Aptisi.
Ia mengatakan lingkup kerja sama yang akan dilakukan di antaranya penyediaan koneksi antara universitas dalam satu jaringan, membangun sistem CRM bersama universitas yang telah terhubung, menciptakan database pendidikan tinggi, dan peramalan indikator akademik berdasarkan database yang telah dibangun. "Thesys Group merupakan sebuah kelompok perusahaan yang bergerak dalam bidang pengumpulan data, simulasi, analisis geo-informasi, dan perkembangan teknologi informasi. Kelompok perusahaan itu telah menciptakan filosofi baru yang dilatarbelakangi oleh terjalinnya kerja sama yang erat antardaerah bisnis," katanya.
Menurutnya, kelompok perushaaan itu mengkonversi sumber ekspansif data ke bentuk yang mudah dipahami dan memberikan kesempatan kepada klien dalam menyesuaikan kedua metode dan output dengan kebutuhan mereka pada waktu yang sama. "Mereka memberikan solusi menangani data yang kompleks selama lima tahun terakhir dengan mengembangkan metode canggih, software, dan layanan untuk menangani kebutuhan spesifik dari sektor farmasi, perbankan, dan telekomunikasi, untuk memperoleh pemahaman yang mendalam mengenai sifat bisnis yang dilakukan," katanya.(Ant/RZY)
2) Contoh penerapan data base
Penerapan dalam
Universitas
Jika kita di sebuah universitas, maka akan ada suatu sistem database
yang berisi informasi tentang mahasiswa, matakuliah yang diambil pada semester
itu, detil tentang biaya kuliah, modul yang sudah diambil tahun sebelumnya juga
yang diambil tahun ini serta rincian dari semua hasil ujian. Selain itu juga
terdapat suatu database yang berisi program kuliah tahun depan, admission dan
sebuah database yang berisi rincian staff yang bekerja di universitas itu.
Penerapan dalam
Asuransi
Ketika kita mengambil ke aplikasi asuransi, misalnya asuransi pribadi,
asuransi bangunan, dan asuransi untuk rumah, atau asuransi kendaraan, broker
asuransi akan mengakses beberapa database yang berisi berbagai organisasi
asuransi. Kita harus menyediakan rincian data pribadi, seperti nama, alamat,
umur, dan apakah peminum atau perokok, data ini digunakan oleh sistem database
untuk menentukan premi asuransi. Broker akan membantu mencarikan jenis
perusahaan asuransi yang terbaik untuk kita.
Penerapan dalam
Supermarket
Pada waktu melakukan transaksi di supermarket, saat itu kemungkinan
sedang terjadi proses database. Kasir menggunakan pembaca kode [bar] untuk
membaca setiap barang yang kamu beli. Data barang ini lalu dihubungkan ke suatu
program aplikasi yang menggunakan kode [bar] untuk menemukan harga item
berdasarkan suatu database produk. Selain menemukan harga item, program juga
meng-update jumlah stock dalam database produk tadi, selanjutnya menampilkan
harga barang pada mesin kas register. Jika tingkat persediaan telah mencapai
suatu ambang batas tertentu, maka akan dilakukan pemesanan lagi, untuk itu
secara otomatis sistem akan mencetak suatu order untuk pemasok. Jika suatu saat
pelanggan menelpon supermarket, petugas akan memeriksa apakah persediaan yang
dimaksud telah tersedia.
Penerapan dalam
Perpustakaan
Perpustakaan umumnya mempunyai suatu database yang berisi rincian buku,
rincian pembaca, data pengunjung. Terdapat index yang terkomputerisasi,
sehingga pembaca dapat menemukan sebuah buku berdasar pada judul nya, atau
pengarang, atau subjek area. sistem database menangani reservasi untuk
mengijinkan pembaca untuk meminjam suatu buku dan untuk memperoleh
pemberitahuan melalui mail ketika buku tersedia. Sistem juga mengirimkan
peringatan ke peminjam yang seharusnya mengembalikan buku karena telah jatuh
tempo. Umumnya sistem akan mempunyai suatu alat baca kode [bar] yang serupa
untuk dengan yang digunakan oleh di supermarket seperti uraikan lebih awal.
Alat ini digunakan untuk menjejaki buku yang diterima dan dipinjam keluar dari
perpustakaan.
ANDI MUHAMMAD IQBAL’
13020110018
TIL 3.1
Tidak ada komentar:
Posting Komentar