KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Perkembangan Pancasila di
Indonesia” ini dengan lancar. Penulisan makalah ini bertujuan untuk
memenuhi salah satu tugas yang diberikan oleh Dosen Mata Kuliah Pancasila Siti
Darwana Hamda. SH.MH.
Makalah ini ditulis dari hasil penyusunan data-data sekunder yang penulis
peroleh dari buku panduan yang berkaitan dengan Pancasila, serta infomasi dari
media massa yang berhubungan dengan
perkembangan pancasila di Indonesia, tak lupa penyusun ucapkan terima
kasih kepada pengajar matakuliah Pancasila atas bimbingan dan arahan dalam
penulisan makalah ini. Juga kepada rekan-rekan mahasiswa yang telah mendukung
sehingga dapat diselesaikannya makalah ini.
Penulis harap, dengan membaca makalah ini dapat memberi manfaat bagi kita
semua, dalam hal ini dapat menambah wawasan kita mengenai perkembangan
pancasila khususnya bagi penulis. Memang makalah ini masih jauh dari sempurna,
maka penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi perbaikan menuju
arah yang lebih baik.
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul
………………………………………………………………. i
Kata Pengantar ………………………………………………………………. ii
Daftar Isi …………………………………………………………………….. iii
Bab I Pendahuluan
………………………………………………………….. 1
1.1 Latar
Belakang …………………………………………………………… 1
1.2 Rumusan
Masalah ……………………………………………………….. 1
1.3 Tujuan ……………………………………………………………………. 2
1.4 Manfaat …………………………………………………………………... 2
1.5 Ruang
Lingkup ………………………………………………………….... 2
Bab II Metode Penulisan ……………………………………………………... 3
2.1 Objek
Penulisan ………………………………………………………….. 3
2.2 Dasar
Pemilihan Objek …………………………………………………… 3
2.3 Metode
Pengumpulan Data ………………………………………………. 3
Bab III Pembahasan …………………………………………………………... 4
Bab IV Penutup ……………………………………………………………….
13
Kesimpulan …………………………………………………………………… 13
Saran ………………………………………………………………………….. 14
Daftar
Pustaka ………………………………………………………………... 15
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Mengembangkan
pancasila dalam kehidupan masyarakat adalah program utama yang harus dijalannkan.
Tetapi Globalisasi merupakan aspek kehidupan yang ada di masyarakat yang dapat
mempengaruhi perkembangan pancasila tersebut, hal itu telah terbukti dengan
banyaknya masyarakat khususnya kalangan remaja yang telah terbius atas segala
dunia globalisasi. Itu merupakan suatu kendala yang dialami dalam mengembangkan
pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, khususnya pengembangan dalam kalangan
dunia remaja, hal itu sangat tidak sesuai dengan kaidah-kaidah yang ada dalam
pancasila. kita ketahui bahwa generasi muda sekaranglah yang bisa mengembangkan
pancasila untuk mencapai kehidupan selanjutkan, tapi semua itu mungkin sangat
sulit untuk terwujud, karena kalangan remaja sekarang kurang berpartisipasi
dalam pancasila. Kurangnya partisipasi menyebabkan pengembangan pancasila dalam
dunia kalangan remaja sangat lambat, kurangnya pengembangan pancasila tersebut berpengaruh terhadap pola pikir dan
pola perilaku kalangan remaja
1.2
Rmusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang diatas, penulis dapat mengemukakan beberapa rumusan masalah
sebagai berikut :
1.
Bagaimana perkembangan
pancasila di Indonesia?
2.
Bagaimana tahap-tahap
perkembangan Pancasila di Indonesia?
1.3
Tujuan
Adapun tujuan
penulisan makalah ini sebagai berikut :
1.
Untuk memenuhi salah tugas
Mata Kuliah Pancasila.
2.
Untuk menambah
pengetahuan mengenai Perkembangan Pancasila Indonesia.
3.
Untuk mengetahui
tahap-tahap perkembangan Pancasila.
1.4 Manfaat
Manfaat yang
didapat dari makalah ini adalah:
1.
Mahasiswa dapat
menambah pengetahuan tentang Perkembangan Pancasila di Indonesia.
2.
Mahasiswa dapat mengetahui tentang
tahap-tahap perkembangan Pancasila.
1.5. Ruang
Lingkup
Makalah ini membahas tentang cara
pengembangan Pancasila, pengaruh perkembangan Pancasila, tahap-tahap
perkembangan Pancasila serta tujuan pengembangan dari Pancasila itu.
Berdasarkan beberapa masalah yang
teridentifikasi tersebut, makalah ini difokuskan pada Perkembangan Pancasila di
Indonesia.
BAB II
METODE PENULISAN
2.1 Objek Penulisan
Objek penulisan makalah ini adalah
mengenai Perkembangan Pancasila di Indonesia. Dalam makalah ini dibahas
mengenai cara perkembangan Pancasila di Indonesia, pengaruh perkembangan Pancasila, tahap-tahap
perkembangan Pancasila, tujuan pengembanagan Pancasila dan bagaimana
pengembangan Pancasila di Indonesia.
2.2
Dasar Pemilihan Objek
Makalah ini membahas mengenai
perkembangan Pancasila di Negara Indonesia. Perkembangan Pancasila diharapkan
dapat mengubah sikap masyarakat agar dapat meyakini Pancasila sebagai sesuatu
(kenyataan, norma-norma, nilai-nilai) yang paling benar, paling adil, paling
bijaksana, paling baik dan paling sesuai bagi bangsa Indonesia. Maka dari itu
masyarakat perlu mengetahui bahwa perkembangan Pancasila itu penting dalam
kehidupan.
2.3 Metode Pengumpulan Data
Dalam pembuatan makalah ini, metode
pengumpulan data yang digunakan adalah kajian
pustaka terhadap bahan-bahan kepustakaan yang sesuai dengan permasalahan yang
diangkat dalam makalah ini yaitu dengan tema wawasan kebangsaan. Sebagai
referensi juga diperoleh dari situs web internet yang membahas mengenai
Perkembangan Pancasila di Indonesi
2.4
Metode Analisis
Penyusunan makalah ini berdasarkan
metode deskriptif analistis, yaitu mengidentifikasi permasalahan berdasarkan
fakta dan data yanag ada, menganalisis permasalahan berdasarkan pustaka dan
data pendukung lainnya, serta mencari alternatif pemecahan masalah.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Pengertian
Pancasila
Arti Pancasila berasal dari bahasa
sansekerta India (kasta brahmana). sedangkan menurut Muh Yamin, dalam bahasa
sansekerta , memiliki dua macam arti secara leksikal yaitu : panca : yang
artinya lima, syila : vokal i pendek, yang artinya batu sendi, alas, atau
dasar. Syiila vokal i panjang artinya peraturan tingkah laku yang baik atau
penting.
Kata-kata tersebut
kemudian dalam bahasa indonesia terutama bahasa jawa diartikan “susila” yang
memiliki hubungan dengan moralitas. oleh karena itu secara etimologi kata
“pancasila” yang dimaksud adalah istilah “pancasyila” dengan vokal i yang
memiliki makna leksikal “berbatu sendi lima” atau secara harfiah “dasar yang
memiliki lima unsur”. adapun istilah “pancasyiila” dengan huruf Dewanagari i
bermakna “lima aturan tingkah laku yang penting”
Perkataan
pancasila mula-mula terdapat dalam perpustakaan Budha India. ajaran budha
bersumber pada kitab suci Tri Pitaka dan Vinaya pitaka, yang kesemuanya itu
merupakan ajaran moral untuk mencapai surga. ajaran pancasila menurut Budha
adalah merupakan lima aturan (larangan) atau five moral principles, yang harus
ditaati dan dilaksanakan oleh para penganutnya. adapun isi lengkap larangan itu
adalah :
Panatipada
veramani sikhapadam samadiyani, artinya “jangan mencabut nyawa makhlum hidup”
atau dilarang membunuh.
Dinna
dana veramani shikapadam samadiyani, artinya “jangan mengambil barang yang
tidak diberikan.” maksudnya dilarang mencuri.
Kameshu micchacara veramani shikapadam samadiyani, artinya jangan berbuat zina.
Kameshu micchacara veramani shikapadam samadiyani, artinya jangan berbuat zina.
Musawada
veramani shikapadam samadiyani, artinya jangan berkata bohong atau dilarang
berdusta
.Sura merayu masjja pamada
tikana veramani, artinya janganlah minum-minuman yang memabukkan
3.2 Nilai-Nilai
Pancasila
Nilai nilai pancasila
secara intrinsik bersifat filosofis, dan di dalam kehidupan masyarakat
indonesia nilai pancasila secara praktis merupakan filsafat hidup (pandangan
hidup). nilai dan fungsi filsafat pancasila telah ada jauh sebelum indonesia
merdeka. hal ini dibuktikan dengan sejarah majapahit (1293). pada waktu itu
hindu dan budha hidup berdampingan dengan damai dalam satu kerajaan. Empu
prapanca menulis “negara kertagama” (1365). dalam kitab tersebut telah terdapat
istilah “pancasila”.
Empu tantular yang
mengarang buku “sutasoma” yang di dalamnya memuat seloka yang berbunyi :
“Bhineka Tunggal ika tan Hana Dharma Mangrua”, artinya walaupun berbeda namun
satu jua adanya, sebab ada tidak agama yang memiliki Tuhan yang berbeda. Hal
ini menunjukkan adanya realitas kehidupan agama pada saat itu, yaitu agama
Hindu dan Budha. bahkan salah satu kerajaan yang menjadi kekuasaannya yaitu
pasai jutru telah memeluk agama islam.
Sumpah palapa yang diucapkan Mahapatih Gadjah
mada dalam sidang ratu dan para menteri di pasebahan keprabuan Majapahit pada
tahun 1331, yang berisi cita-cita mempersatukan seluruh nusantara raya sebagai
berikut : “Saya baru akan berhenti berpuasa makan palapa, jikalau seluruh nusantara
bertakhluk di bawah kekuasaan negara, jikalau gurun, seram, tanjungpura, Haru,
pahang, Dempo, Bali, Sunda, palembang, tumasik telah dikalahkan”. (Yamin ;
1960:60)
Dalam kehidupan bangsa indonesia diakui bahwa nilai pancasila adalah pandangan hidup (filsafat hidup) yang berkembang dalam sosio-budaya Indonesia. nilai pancasila dianggap sebagai nilai dasar dan puncak (sari-sari) budaya bangsa, karenanya nilai ini diyakini sebagai jiwa dan kepribadian bangsa.
sebagai ajaran filsafat, pancasila mencerminkan nilai dan pandangan mendasar dan hakiki rakyat indonesia dalam hubungannya dengan sumber kesemestaan, yakni Tuhan Yang Maha Esa sebagai asas fundamental dalam kesemestaan yang kemudian juga dijadikan fundamental kenegaraan yaitu negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa. demikian pula asas kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan indonesia dan seterusnya dimana nilai nilai tersebut secara bulat dan utuh mencerminkan asa kekeluargaan, cinta sesama dan cinta keadilan.
berdasarkan asa-asa fundamental ini, maka disarikan pokok-pokok ajaran filsafat pancasila menurut Lapasila IKIP Malang (yang saat ini menjadi Universitas Malang) sebagai berikut :
Dalam kehidupan bangsa indonesia diakui bahwa nilai pancasila adalah pandangan hidup (filsafat hidup) yang berkembang dalam sosio-budaya Indonesia. nilai pancasila dianggap sebagai nilai dasar dan puncak (sari-sari) budaya bangsa, karenanya nilai ini diyakini sebagai jiwa dan kepribadian bangsa.
sebagai ajaran filsafat, pancasila mencerminkan nilai dan pandangan mendasar dan hakiki rakyat indonesia dalam hubungannya dengan sumber kesemestaan, yakni Tuhan Yang Maha Esa sebagai asas fundamental dalam kesemestaan yang kemudian juga dijadikan fundamental kenegaraan yaitu negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa. demikian pula asas kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan indonesia dan seterusnya dimana nilai nilai tersebut secara bulat dan utuh mencerminkan asa kekeluargaan, cinta sesama dan cinta keadilan.
berdasarkan asa-asa fundamental ini, maka disarikan pokok-pokok ajaran filsafat pancasila menurut Lapasila IKIP Malang (yang saat ini menjadi Universitas Malang) sebagai berikut :
1. Tuhan Yang Maha Esa.
2. Budinurani Manusia.
3. Kebenaran.
4. Kebenaran dan keadilan
5. Kebenaran dan keadilan bagi bangsa Indonesia.
Dalam perkembangan
selanjutnya pancasila tetap tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945
yang susunan sila-silanya sebagai berikut :
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab.
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh
Hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia.
3.3 Tahap-Tahap Perkembangan Pancasila
Menurut Asvi Warman Adam, mulai dari penggagasan ide
tentang Pancasila hingga Pancasila itu terbentuk dibagi dalam empat tahap yang
melewati beberapa pemerintahan di Indonesia. Beliau menyebutnya sebagai Empat
Gelombang Pancasila, gelombang pertama adalah saat penciptaan, gelombang kedua
adalah masa perdebatan, gelombang ketiga dilakukan rekayasa dan gelombang
keempat adalah penemuan kembali.
Pada
gelombang pertama ini Soekarno dan beserta anggota Tim Sembilan merumuskan
tentang dasar negara yangb kemudian akan dicantumkan dalam Pembukaan UUD 1945.
Dalam pembukaan tersebut dicantumkan “dengan kewajiban menjalankan syariat
Islam bagi pemeluk-pemeluknya”. Namun Hatta kemudian menerima pesan bahwa
masyarakat Indonesia Timur keberatan akan “tujuh kata” tersebut dan tidak
bersedia bergabung dalam Indonesia jika itu tetap dicantumkan. Setelah
dirundingkan kembali, “tujuh kata” tersebut dihilangkan dan disempurnakan dalam
“Ketuhanan yang Maha Esa” yang dapat meng-cover agama-agama yang ada di belahan
timur, tengah maupun barat. UUD 1945 kemudian disahkan pada 18 Agustus 1945
tanpa mempermasalahkan lagi syariat islam.
Pada
gelombang kedua, tahun 1955 dibentuk badan KOnstituante yang akan
merancang kembali PAncasila. Dinamakan masa perdebatan karena hal utama yang
diperdebatkan adalah apakah Pancasila sebagai dasar negara atau ideologoi lain.
Partai islam serta beberapa tokoh islam seperti Hamka mengajukan islam sebagai
dasar negara sementara partai nasionalis tetap mempertahankan Pancasila sebagai
dasar negara. Oleh Soekarno, akhirnya badan Konstituante dibubarkan pada
tanggal 1 Juli 1959 dan Indonesia kembali berdasar kepada Pancasila.
Pada Masa
Rekayasa, nilai-nilai Pancasila direduksi pada masa pemerintaha Soeharto.
Pancasila. Pancasila dijadikan sebagai asas tunggal untuk setiap organisasi
masyarakat dan partai politik. TAP MPR tentang Penataran Pancasila
yang
dikeluarkam pada tahun 1978 dikampanyekan secara nasional keseluruh elemen
pemerintahan dan pendidikan. Pancasila hanya dijadikan sebagai objek hafalan
dan hasil dari penataran yang dilakukan selama 10 tahun itu tidak memiliki
hasil yang jelas.
Pada Masa
Penemuan Kembali, BP7 (Badan Pembinaan Pendidikan Pelaksanaan Pedoman
Penghayatan dan Pengamalan Pancasila) dibubarkan, sedangkan penataran P4
(Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila) dihapuskan. Pancasila tetap
diajarkan dalam sekolah dan perguruan tinggi. Hari lahir Pancasila yang pada
masa pemerintahan Soeharto dilarang, mulai diperingati kembali. Ancaman ekonomi
dan perpecahan antar-elemen masyarakat kembali merujuk pada sesuatu yang dapat
merekatkan persatuan dan kesatuan yakni Pancasila.
Untuk
“menemukan kembali” nilai-nilai Pancasila yang semakin hari semakin tereduksi
oleh globalisasi dan liberalisasi, ada beberapa hal yang harus diperhatikan.
Menurut Talcott Parsons dalam bukunya “Social System” ada empat paradigma
fungsi yang harus dilakukan oleh masyarakat untuk tetap eksis dan lestari.
Pertama,
pattern maintenance, kemampuan memelihara sistem nilai budaya yang dianut
karena budaya adalah endapan perilaku manusia. Budaya masyarakat itu akan
berubah karena terjadi transformasi nilai dari masyarakat terdahulu ke
masyarakat kemudian, tetapi dengan tetap memelihara nilai-nilai yang
dianggapnya luhur, karena tanpa hal itu akan terbentuk masyarakat baru yang
lain.
Kedua,
kemampuan masyarakat beradaptasi dengan dunia yang berubah dengan cepat. Sejarah
membuktikan banyak peradaban masyarakat yang telah hilang karena tidak mampu
beradaptasi dengan perubahan dunia. Masyarakat yang mampu menyesuaikan diri
dengan perubahan serta memanfaatkan peluang yang timbul akan unggul.
Ketiga,
adanya fungsi integrasi dari unsur-unsur masyarakat yang beragam secara
terus-menerus sehingga terbentuk kekuatan sentripetal yang kian menyatukan
masyarakat itu.
Keempat,
masyarakat perlu memiliki goal attainment atau tujuan
bersama yang dari masa ke masa bertransformasi karena terus diperbaiki oleh
dinamika masyarakatnya dan oleh para pemimpinnya. ( Husodo, Siswono Yudo.
2005. “Pancasila dan Keberlanjutan NKRI”. Kompas, 2 Juli.)
Pendapat
Parsons di atas dapat dijadikan sebagai acuan untuk mengembalikan nilai-nilai
Pancasila yang semakin memudar. Keempat peradigma fungsi Parsons harus
diimplementasikan masyarakat Indonesia agar dapat tetap hidup dan berkembang
yang terkristalisasi dalam Pancasila sebagai ideology. Kemampuan masyarakat
yang tetap mampu bertahan di tengah arus liberalisasi dan globalisasi dengan
tetap mempertahankan nilai-nilai budaya adalah salah satu caranya. Kebudayaan
kini menjadi salah satu yang paling rentan terhadap ancaman tersebut.
Nilai-nilai luhur tetap terus dijaga dapat mempererat persatuan dan kesatuan
bangsa.
Hampir sama
dengan Asvi Warman Adam, Kenneth E. Boulding membagi tahap perkembangan
ideology menjadi tiga tahapan: Emergence (kemunculan), Decline
(kemunduran) dan Resurgence of Ideologies (kebangkitan kembali
suatu ideology). Dalam hal ini, kita harus berusaha untuk membangkitkan
kembali ideology Pancasila. Pancasila perlu disosialisasikan kepada masyarakat
Indonesia, karena yang perlu kita masing-masing sadari bahwa dalam sejarah kita
mungkin telah melewati Fase Decline namun pada kenyataannya kita masih
berada dalam fase tersebut. Keberhasilan Pancasila sebagai suatu ideologi akan
diukur dari terwujudnya kemajuan yang pesat, kesejahteraan yang tinggi, dan
persatuan yang mantap dari seluruh rakyat Indonesia.
Untuk itu,
peran kaum terpelajarlah yang dapat mengartikulasikan keinginan rakyat yang
seharusnya untuk maju dan menjawab tantangan yang dihadapi bangsa sekarang ini
dengan bersatu padu. Konsep dan praktik kehidupan yang Pancasilais terutama
harus diwujudkan dalam keseharian para pemimpin, para penguasa, para pengusaha,
dan kaum terpelajar Indonesia untuk menjadi pelajaran masyarakat luas.
3.4 Perkembangan
Pancasila di Indonesia
Pancasila I
(menurut sidang BPUPKI):
1.
Kebangsaan Indonesia.
2.
Internasionalisme atau peri-kemanusiaan.
3.
Mufakat atau demokrasi.
4.
Kesejahteraan sosial.
5.
Ke- Tuhanan.
Pancasila II (menurut Piagam
Jakarta)
1.
Ke-Tuhanan, dengan kewajiban
menjalankan syari’at Islam bagi pemeluk-pemeluknya.
2.
Kemanusiaan yang adil dan beradab.
3.
Persatuan Indonesia.
4.
Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan.
5.
Keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia.
Pancasila III ( menurut sidang PPKI)
dan dipakai sampai sekarang.
1.
Ke-Tuhanan Yang Maha Esa.
2.
Kemanusiaan yang adil dan beradab.
3.
Persatuan Indonesia.
4.
Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan.
5.
Keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia.
6.
Dan terbentuklah dasar negara
Indonesia Pancasila dengan isi yang kita ketahui sekarang. Tetapi inti dari
sila pancasila merupakan gabungan semua ideologi yang ada di dunia ini.
·
Tuhan, yaitu sebagai kausa prima
(Agama).
·
Manusia, yaitu makhluk individu dan
makhluk sosial(Internasionalisme)
·
Satu, yaitu kesatuan memiliki
kepribadian tersendiri(Nasionalisme)
·
Rakyat, yaitu unsur mutlak negara,
harus bekerja dsn gotong royong (Demokrasi).
·
Adil, yaitu memberi keadilan kepada
diri sendiri dan orang lain yang menjadi haknya (Sosialisme).
Dari uraian itu maka Pancasila
merupakan sebuah ideologi yang lengkap dan sempurna bagi sebuah terbentuknya
negara.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Arti
Pancasila berasal dari bahasa sansekerta India (kasta
brahmana). sedangkan menurut Muh Yamin, dalam bahasa sansekerta , memiliki dua
macam arti secara leksikal yaitu : panca : yang artinya lima, syila : vokal i
pendek, yang artinya batu sendi, alas, atau dasar. Syiila vokal i panjang
artinya peraturan tingkah laku yang baik atau penting.
Perkembangan pancasila di Indonesia
Pancasila I (menurut sidang BPUPKI):
6.
Kebangsaan Indonesia.
7.
Internasionalisme atau
peri-kemanusiaan.
8.
Mufakat atau demokrasi.
9.
Kesejahteraan sosial.
10. Ke- Tuhanan.
Pancasila II (menurut Piagam
Jakarta)
6.
Ke-Tuhanan, dengan kewajiban
menjalankan syari’at Islam bagi pemeluk-pemeluknya.
7.
Kemanusiaan yang adil dan beradab.
8.
Persatuan Indonesia.
9.
Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan.
10. Keadilan
sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Pancasila III ( menurut sidang PPKI)
dan dipakai sampai sekarang.
7.
Ke-Tuhanan Yang Maha Esa.
8.
Kemanusiaan yang adil dan beradab.
9.
Persatuan Indonesia.
10. Kerakyatan
yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan.
11. Keadilan
sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Dan terbentuklah dasar negara
Indonesia Pancasila dengan isi yang kita ketahui sekarang. Tetapi inti dari
sila pancasila merupakan gabungan semua ideologi yang ada di dunia ini.
·
Tuhan, yaitu sebagai kausa prima
(Agama).
·
Manusia, yaitu makhluk individu dan
makhluk sosial(Internasionalisme)
·
Satu, yaitu kesatuan memiliki kepribadian
tersendiri(Nasionalisme)
·
Rakyat, yaitu unsur mutlak negara,
harus bekerja dsn gotong royong (Demokrasi).
·
Adil, yaitu memberi keadilan kepada
diri sendiri dan orang lain yang menjadi haknya (Sosialisme).
4.2 Saran
1.
Sebaiknya masyarakat menyadari perkembangan
pancasila dalam kehidupan nya, karena pancasila memiliki manfaat yang sangat
penting bagi kelangsungan hidup manusia.
2.
Sebaiknya lebih sering diadakan
seminar tentang pancasila agar masyarakat mengetahui arti penting perkembangan
pancasila di Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
sofyanmohammed.wordpress.com/.../tahap-perkembangan-pancasila/
pancasila.univpancasila.ac.id/?p=343
Tidak ada komentar:
Posting Komentar