Selasa, 25 Desember 2012

Fungsi dan Peranan Iman


 v  FUNGSI  IMAN KEPADA ALLAH SWT
Beriman kepada Allah SWT merupakan rukun iman yang pertama. Beriman kepada Allah menjadi dasar yang kokoh bagi iman seseorang. Orang yang memiliki iman yang kuat tentang adanya Allah SWT, maka ia akan selalu menjalankan segala perintah-Nya serta menjauhi segala larangan-Nya.
Beriman kepada Allah banya fungsinya, diantaranya adalah sbb:
·         Mengakui dan menyakini akan kebesaran Allah SWT
·         Menyadari akan sifat kedoiyan kita jika dibandingkan dengan keagungan Allah SWT.
·         Dengan menyakini kebesaran Allah, sehingga kita beribadah hanya kepada Allah SWT.
·         Dengan beriman kepada Allah SWT, kita beramal hanya semata-mata mencari keridoan-Nya.
·          Dengan beriman kepada Allah SWT, kita menyakini bahwa Allah SWT selalu berada dekat dengan kita, menjadi hambatan hati serta menjiwai seluruh kegiatan kita.

 v  PERANAN IMAN
Menurut surat Ibrani 11:1 Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.

Pada bagian ini akan dibahas tentang iman bukan saja sebagai dasar dan bukti, tetapi juga peranannya sebagai alat perkenan Tuhan, sebagai rambu kehidupan, sebagai kekuatan untuk memanifestasikan kuasa Allah, sebagai kekuatan untuk mengalahkan dunia dan iman sebagai penjaga konstansi kehidupan rohani orang percaya.




·          Iman adalah dasar dalam mengerjakan segala sesuatu

Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dalam perjalanan kehidupan ini sebagai orang percaya. Jadi iman sangatlah penting karena selain menjadi dasar, iman juga mampu memberikan motivasi untuk mencapai segala sesuatu, mendapatkan segala sesuatu, menerima segala sesuatu dan menghadapi segala sesuatu. Sebagai orang percaya kita berjalan dalam JALAN TUHAN.

Kepada jemaat di Roma Rasul Paulus menulis, "Sebab sekalipun tidak ada dasar untuk berharap, namun Abraham berharap juga dan percaya, bahwa ia akan menjadi bapa banyak bangsa, menurut yang telah difirmankan: ‘Demikianlah banyaknya nanti keturunanmu.’"(Roma 4:18)


·         Iman adalah bukti dari segala sesuatu yang belum terlihat

Iman juga menjadi bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat, bahwa kita hidup karena mengandalkan TUHAN, apa yang kita peroleh itu adalah pertolongan dan kuasa TUHAN (Mar 11:24).

Kapankah iman itu terbukti? Ketika kata masih berdoa. Doa itu menjadi bukti bahwa jawaban telah kita terima dengan iman, sekalipun belum kelihatan.

·         Iman adalah alat perkenan TUHAN

Kitab Ibrani menulis, "Tetapi tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah. Sebab barangsiapa berpaling kepada Allah, ia harus percaya bahwa Allah ada, dan bahwa Allah memberi upah kepada orang yang sungguh-sungguh mencari Dia."(Ibr 11:6)

Hidup dengan iman supaya kita berkenan di hadapan TUHAN, karena dengan demikian membuktikan bahwa kita percaya kepada TUHAN, kepada Kuasa-Nya dan kasih karunia-Nya. Segala sesuatu yang dari TUHAN berguna bagi manusia dalam kehidupannya, demikian juga iman yang diberikan Allah melalui Anak-Nya yang tunggal yaitu Yesus Kristus (Yes 9:5;Yoh 3:16).

·         Iman adalah rambu kehidupan

Ibarat suatu perjalanan dari satu kota ke kota yang lain. Di sepanjang perjalanan kita akan bertemu dengan rambu-rambu; baik rambu petunjuk, rambu peringatan maupun rambu larangan. Rambu-rambu itu akan memandu kita menuju kota tujuan. Jika kita taat kepada rambu-rambu itu, maka kita akan sampai ke tempat tujuan dengan selamat, tetapi jika tidak, maka kita akan tersesat atau terkena pelanggaran (Ibr 12:2;Kol 1:28). Rambu-rambu itu adalah firman Allah (1 Tim 1:16,17).
·         Iman adalah kekuatan untuk memanifestasikan kuasa Allah

Tuhan Yesus bersabda, bahwa barangsiapa memiliki iman sebiji sesawi, ia akan dapat memindahkan gunung (Mat 17:20). Hal itu mungkin terjadi karena iman yang dimiliki seseorang akan menggerakkan kuasa Allah untuk melakukannya. Ungkapan iman seorang perwira Kapernaum telah membuktikan hal itu (Mat 8:5-13). Kekuatan iman perwira Kapernaum yang mampu memanifestasikan kuasa Tuhan Yesus adalah:
  • kasihnya kepada hambanya (ay 5,6);
  • sikap percaya yang penuh (ay 8);
  • kerendahan hatinya (ay 9).
Iman yang seperti inilah yang mendatangkan pujian (Ay 10). Dan oleh kuasa iman yang sedemikian kuasa kesembuhan terjadi (ay 13 band Yak 5:15).

·         Iman adalah kekuatan untuk mengalahkan dunia

Dunia dimaksud adalah alam kehidupan manusia atau segala sesuatu yang bersifat kebendaan yang menguasai hidup manusia. Atau kehidupan yang bertumpu pada kehidupan kedagingan (Gal 5:19-21). Atau cara hidup duniawi yang bertabiat dosa.

Manusia baru bukan lagi hidup dikuasai oleh keinginan daging tetapi oleh keinginan roh (Gal 5:22,23). Untuk mematikan keinginan daging dan memaksimalkan kuara roh, maka iman menjadi kekuatan untuk mengalahkannya.

Suratan Yohanes menulis, "sebab semua yang lahir dari Allah, mengalahkan dunia. Dan inilah kemenangan yang mengalahkan dunia: iman kita. Siapakah yang mengalahkan dunia, selain dari pada dia yang percaya, bahwa Yesus adalah Anak Allah? (1 Yoh 5:4,5).




·         Iman adalah alat untuk menjaga konstansi kehidupan rohani

Karakteristik kehidupan duniawi adalah adanya perubahan dan goncangan. Tuhan Yesus tidak pernah berjanji, bahwa mengikut Dia bebas dari goncangan. Goncangan pertama dialami oleh murid-murid pada waktu Tuhan Yesus ditangkap (Mat 26:31). Goncangan-goncangan berikutnya adalah aniaya yang dialami oleh gereja mula-mula (Kis 5:25-42;7:54-8:3;dayb).

Secara lebih luas, goncangan bisa terjadi dalam bidang ekonomi, politik, keamanan, bencana alam, kesehatan atau bahkan kematian. Iman bagaikan batu karang teguh yang tak tergoncangkan oleh badai maupun ombak. Suatu jaminan yang diberikan oleh Tuhan atas kita, bahwa kita disertai-Nya sampai kesudahan zaman (Mat 28:30) dan tinggal di dalam kerajaan-Nya yang tidak tergoncangkan (Ibr 12:26-28).

·         Dengan iman kita berkuasa mengalahkan Iblis

Firman Allah katakan bahwa Iblis senantiasa berjalan keliling dan mencari kesempatan untuk menelan kita (1 Pet 5:8). Iman merupakan salah satu perlengkapan senjata Allah untuk mengalahkan Iblis (Ef 6:16;1Tes 5:8). Dan bahkan firman Tuhan katakan supaya Iblis harus kita lawan dengan iman yang teguh supaya dia lari dari kita (1 Pet 5:9).

·         Iman memberi keberanian untuk bersaksi

Dasar yang kokoh untuk bersaksi adalah perbuatan baik dan perbuatan dalam kebenaran (1 Tim 3:13). Perhatikan bagaimana ucapan rasul Petrus dan Yohanes di hadapan Mahkamah Agama (Kis 4:1-22;5:26-42) Rasul Paulus di hadapan Feliks, Agripa dan Bernike (Kis 24-26) atau yang lain lagi. Rasul Paulus yang menyebut dirinya sebagai tawanan Roh (Kis 20:22), dia tidak lagi peduli dengan dirinya sendiri. Hal yang paling penting baginya adalah memberitakan Injil dengan menyaksikan kemurahan dan cinta kasih Tuhan supaya orang-orang berdosa diselamatkan.

·         Dengan iman orang mampu bertahan dalam penderitaan

Apakah rahasianya rasul Paulus berani bertahan dari segala penderitaan yang dialaminya? (2 Kor 11:21-33). Atau Stevanus berani menghadapi maut tanpa rasa takut? (Kis 6-7). Atau jemaat mula-mula yang pantang menyerah menghadapi aniaya? (Kis 4-5 dayb). Atau penderitaan yang dialami oleh para rasul (Kis 16:13-40;21:27-40 dayb) dan masih banyak contoh yang lain lagi. Satu hal yang penting yang harus kita perhatikan, bahwa di dalam iman mereka tersimpan pengharapan yang tak akan pernah pudar dan layu (1 Pet 1:3-5). Karena itu mereka berani membayar berapa pun harganya penderitaan yang harus mereka tanggung, bahkan kematian sekalipun.



·         Iman berkuasa mendatangkan keselamatan

Rasul Paulus menulis, "Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri." (Ef 2:8,9)

Demikian pula dengan pernyataan rasul Paulus dan Silas. " ... Jawab mereka: ‘Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus dan engkau akan selamat, engkau dan seisi rumahmu.’" (Kis 16:31)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar